HUBUNGAN TAHAP PERKEMBANGAN TERHADAP KEBUTUHAN OKSIGENASI
A. Kebutuhan oksigenasi pada Anak Usia Sekolah Dan Remaja
Anak usia sekolah dan remaja terpapar pada infeksi pernapasan dan faktor-faktor risiko pernapasan, misalnya mengisap asap rokok dan merokok.
Banyak penelitian yang sudah dilakukan dan malah justru disadari bahwa merokok dapat mengganggu kesehatan tubuh bagi siapa pun baik perokok itu sendiri (Perokok Aktif) dan juga orang lain yang berada didekatnya (Perokok Pasif). Selain itu merokok juga dapat menimbulkan berbagai macam pengaruh didalam tubuh sehingga mengakibatkan suatu penyakit dan mengganggu kesehatan.Merokok juga dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, gangguan saluran pernapasan, impotensi, gangguan kehamilan dan kematian mendadak dan lain sebagainya. Pada intinya merokok tidak berguna. Akan tetapi banyak para perokok tidak menyadari akan bahaya yang terkandung didalamnya. Asap rokok mengandung komponen-komponen dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Banyaknya komponen tergantung pada tipe tembakau, temperatur pembakaran, panjang rokok, porositas kertas pembungkus, bumbu rokok serta ada tidaknya filter. Sedangkan zat-zat yang berbahaya berupa gas-gas dan partikel-partikel. Asap rokok yang kita hisap 90% mengandung berbagai gas seperti N2, O2, CO2, 10% sisanya mengandung partikel tertentu seperti ter, Nikotin dan lain-lain. Partikel dalam asap rokok yang dapat menyebabkan kanker (bersifat karsinogenik) adalah tar. Dalam asap rokok yang membara karena diisap, tembakau terbakar kurang sempurna sehingga menghasilkan CO ( Carbonmonoksida ), yang disamping asapnya sendiri , tar dan nicotine ( yang terjadi juga dari pembakaran tembakau tersebut ) dihirup masuk ke dalam jalan napas.
CO, Tar, dan Nikotin tersebut berpengaruh terhadap syaraf yang menyebabkan :
Rasa Gelisah,Tangan gemetar (tremor),Cita rasa / selera makan berkurang
Tar dan asap rokok
Tar dan asap rokok merangsang jalan napas, dan tar tersebut tertimbun disaluran itu menyebabkan :Batuk2 atau sesak napas.Tar yang menempel di jalan napas dapat menyebabkan kanker jalan napas, lidah atau bibir
Nikotin
Nikotin merangsang bangkitnya adrenalin hormon dari anak ginjal yang menyebabkan :
Jantung berdebar – debar.Meningkatkan tekanan darah serta kadar cholesterol dalam darah, tang erat dengan terjadinya serangan jantung.
Gas CO ( KArbonMonoOksida )
Gas CO juga berpengaruh negative teerhadap jalan napas dari pembuluh darah, Karbon monoksida lebih mudah terikat pada hemoglobin daripada oksigen. Oleh sebab itu, darah orang yang kemasukan CO banyak akan berkurang daya angkutnya bagi oksigen dan orang dapat meninggal dunia karena keracunan CO. Pada seorang perokok tidak akan sampai teerjadi keracunan CO, namun pengaruh CO yang dihirup oleh perokok dengan sedkit demi sedikit, dengan lambat namun pasti akan berpengaruh negative pada jalan napas dan pada jalan pembuluh darah.
Sehingga apabila terjadi kerusakan atau gangguan pada saluran pernafasan akan mempengaruhi kebutuhan oksigen dan menimbulkan resiko lain yang berhubungan dengan pernafasan.Resiko tersebut dapat berupa hipoksia,afiksia,sesak nafas,kanker paru,dan penyakit pernafasann lainya.
B. Kebutuhan oksigenasi pada Bayi dan Todler
Pada usia bayi dan todler ,anak memiliki resiko infeksi saluran peranafasan akut (ISPA).
ISPA adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa dewasa.
ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % - 60 % dari kunjungan diPuskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % - 30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan
ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah.
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru.
Anak pada usia 0 – 1 bulan dapat terinfeksi mikroba patogen yang menyebabkan infeksi pernafasan akut oleh Group B Streptococcus, Hemophilus influenzae, Escherchia coli, Listeri, CMV,RSV,adenovirus
Anak pada usia 1 – 3 bulan terinfeksi mikroba patogen yang menyebabkan infeksi pernafasan akut Chlamidia, Ureaplasma,CMV, Pneumocytis carinii RSV, Pneumococcus, S.aureus
Anak pada usia 3 bulan – 6 tahun terinfeksi mikroba patogen yang menyebabkan infeksi pernafasan akut Pneumococcus, Hemophilus influenzae, RSV,adenovirus, Parainfluenza
Anak pada usia ≥ 6 tahun terinfeksi mikroba patogen yang menyebabkan infeksi pernafasan akut Pneumococcus, Mycoplasma pneumoniae, adenovirus
Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian.
Program Pemberantasan Penyakit ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat antibiotik.
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.
Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak hygiene. Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau berlebihannya pemakaian antibiotik.
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-keluhan dan gejala-gejala yang ringan.
Tanda-tanda bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda tampak di pemeriksaan klinik dan tanda-tanda tampak pada pemeriksaan laboratorium.
Tanda-tanda klinis
- Pada sistem pernafasan adalah: napas tak teratur dan cepat, retraksi/ tertariknya kulit kedalam dinding dada, napas cuping hidung/napas dimana hidungnya tidak lobang, sesak kebiruan, suara napas lemah atau hilang, suara nafas seperti ada cairannya sehingga terdengar keras
- Pada sistem peredaran darah dan jantung : denyut jantung cepat atau lemah, hipertensi, hipotensi dan gagal jantung.
- Pada sistem Syaraf adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, kejang dan coma.
- Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.
.
C. Kebutuhan oksigenasi pada Anak Usia Sekolah Dan Remaja
Anak usia sekolah dan remaja terpapar pada infeksi pernapasan dan faktor-faktor risiko pernapasan, misalnya mengisap asap rokok dan merokok. Banyak penelitian yang sudah dilakukan dan malah justru disadari bahwa merokok dapat mengganggu kesehatan tubuh bagi siapa pun baik perokok itu sendiri (Perokok Aktif) dan juga orang lain yang berada didekatnya (Perokok Pasif). Selain itu merokok juga dapat menimbulkan berbagai macam pengaruh didalam tubuh sehingga mengakibatkan suatu penyakit dan mengganggu kesehatan.Merokok juga dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, gangguan saluran pernapasan, impotensi, gangguan kehamilan dan kematian mendadak dan lain sebagainya. Pada intinya merokok tidak berguna. Akan tetapi banyak para perokok tidak menyadari akan bahaya yang terkandung didalamnya. Asap rokok mengandung komponen-komponen dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Banyaknya komponen tergantung pada tipe tembakau, temperatur pembakaran, panjang rokok, porositas kertas pembungkus, bumbu rokok serta ada tidaknya filter. Sedangkan zat-zat yang berbahaya berupa gas-gas dan partikel-partikel. Asap rokok yang kita hisap 90% mengandung berbagai gas seperti N2, O2, CO2, 10% sisanya mengandung partikel tertentu seperti ter, Nikotin dan lain-lain. Partikel dalam asap rokok yang dapat menyebabkan kanker (bersifat karsinogenik) adalah tar. Dalam asap rokok yang membara karena diisap, tembakau terbakar kurang sempurna sehingga menghasilkan CO ( Carbonmonoksida ), yang disamping asapnya sendiri , tar dan nicotine ( yang terjadi juga dari pembakaran tembakau tersebut ) dihirup masuk ke dalam jalan napas.
CO, Tar, dan Nikotin tersebut berpengaruh terhadap syaraf yang menyebabkan :
Rasa Gelisah,Tangan gemetar (tremor),Cita rasa / selera makan berkurang
Tar dan asap rokok
Tar dan asap rokok merangsang jalan napas, dan tar tersebut tertimbun disaluran itu menyebabkan :Batuk2 atau sesak napas.Tar yang menempel di jalan napas dapat menyebabkan kanker jalan napas, lidah atau bibir
Nikotin
Nikotin merangsang bangkitnya adrenalin hormon dari anak ginjal yang menyebabkan :
Jantung berdebar – debar.Meningkatkan tekanan darah serta kadar cholesterol dalam darah, tang erat dengan terjadinya serangan jantung.
Gas CO ( KArbonMonoOksida )
Gas CO juga berpengaruh negative teerhadap jalan napas dari pembuluh darah, Karbon monoksida lebih mudah terikat pada hemoglobin daripada oksigen. Oleh sebab itu, darah orang yang kemasukan CO banyak akan berkurang daya angkutnya bagi oksigen dan orang dapat meninggal dunia karena keracunan CO. Pada seorang perokok tidak akan sampai teerjadi keracunan CO, namun pengaruh CO yang dihirup oleh perokok dengan sedkit demi sedikit, dengan lambat namun pasti akan berpengaruh negative pada jalan napas dan pada jalan pembuluh darah.
Sehingga apabila terjadi kerusakan atau gangguan pada saluran pernafasan akan mempengaruhi kebutuhan oksigen dan menimbulkan resiko lain yang berhubungan dengan pernafasan.Resiko tersebut dapat berupa hipoksia,afiksia,sesak nafas,kanker paru,dan penyakit pernafasann lainya.
D. Kebutuhan oksigenasi pada DEWASA MUDA DAN DEWASA PERTENGAHAN
Individu usia dewasa pertengahan dan dewasa muda terpapar pada banyak faktor risiko kardiopulmonar, seperti: diet yang tidak sehat, kurang latihan fisik, obat-obatan, dan merokok. Dengan mengurangi faktor-faktor yang dapat dimodifikasi ini, akan menurunkan risiko menderita penyakit jantung dan pulmonary.
Kebutuhan oksigenasi pada LANSIA
Sistem pernapasan dan sistem jantung mengalami perubahan sepanjang proses penuaan. Pada sistem arterial, terjadi plak aterosklerosis sehingga tekanan darah sistemik meningkat.
Kompliansi dinding dada menurun pada klien lansia yang berhubungan dengan osteoporosis dan kalsifikasi tulang rawan kosta. Otot-otot pernapasan melemah dan sirkulasi pembuluh darah pulmonar menjadi kurang dapat berdistensi. Trakea dan bronkus besar menjadi membesar akibat kalsifikasi jalan napas dan alveoli membesar, menurunkan daerah permukaan yang tersedia untuk pertukaran gas.
Selain itu, jumlah silia fungsional mengalami pengurangan. Penurunan kerja silia dan mekanisme batuk efektif menyebabkan individu lansia berisiko mengalami infeksi pernapasan. (Lueckenotte, 1996).
Ventilasi dan transfer gas menurun seiring peningkatan usia. Perubahan osteoporosis pada rangka thoraks dan kifosis pada vertebra biasanya terjadi seiring penuaan. Perubahan ini membuat paru-paru tidak mampu sepenuhanya, sehingga menyebabkan kadar oksigenasi sepenuhnya, sehingga menyebabkan kadar oksigenasi lebih rendah.
Pengapuran pembuluh darah (Atherosclerosis) merupakan salah satu penyakit terjadi pada lansia.
Atherosclerosis mengacu pada istilah proses pembentukan zat lemak, kolesterol, produk buangan seluler, kalsium, dan fibrin (zat penggumpal di dalam darah) pada dinding dalam pembuluh darah arteri. Zat-zat yang terbentuk tersebut dinamakan Plaque.
Bila plaque terbentuk di dalam arteri, arteri perlahan-lahan menjadi tipis dan tersumbat. Arteri menjadi kurang elastis, aliran darah menjadi berkurang. Plaque dilapisi selubung keras, ukuran dan bentuknya beragam. Sebagian plaque tidak stabil dan bisa pecah. Bila plaque pecah terjadi penggumpalan darah di dalam arteri yang menyumbat arteri sehingga menghentikan aliran darah secara keseluruhan. Atherosclerosis merupakan penyebab utama kelompok penyakit yang disebut penyakit Kardiovaskluer, penyakit pembuluh darah dan jantung.
Meski banyak faktor risiko yang diketahui, penyebab artherosclerosis yang tepat belumlah jelas. Terlalu banyak kolesterol dalam darah, kerusakan dinding arteri, dan peradangan tampak memainkan peran yang penting dalam pembentukan plaque.
Pembuluh darah merupakan jalur distribusi oksigen hasil metabolisme dalam tubuh,sehingga apabila pembuluh mengalami gangguan maka distribusi oksigen di dalam akan terganggu.Misalnya apabila jumlah oksigen di dalam tubuh tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan tubuh secara normal,maka dapat terjadi asfiksia atau sesak nafas.Sedangkan apabila distribusi oksigen didalam tubuh lancar maka tubuh akan berfungsi secara normal.
Tugas Mata Kuliah KDM 2 tentang “ OKSIGENASI ”
Dosen : Ibu Arifiana,S.Kep Nrs
Nama : Yudho Rahmat Nugroho
NIM : 2120101750
Kelas : IA
Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4 oleh Potter&Perry, Jakarta 2005
http://www.informasi-kesehatan.com/indo-2.html diakses pada tanggal 13 April 2011 pukul 18.45
Tidak ada komentar:
Posting Komentar